waktu
yang tak berpihak apa memang takdir tuhan
Hidup memang penuh misteri siapapun tidak akan tau
apa yang terjadi. Mungkin sebagian dari pembaca sudah megalami pahit manisnya
hidup ini. Roda itu memang berputar kadang di bawah kadang di atas. Masa
kecilku dulu penuh dengan suka tawa canda bahagia tak mengenal apa itu lika
liku kehidupan di dunia. Mungkin hampir segala kemauan hampir terpenuhi selagi
itu masih wajar. Bagaimana bisa melihat senyum merkah kedua orang tua serta
senyum semangat serta senyum ketulusan kepada anak anaknya. Meskipun tidak dari
keluarga yang bersifat glamor atau mewah semua itu sudah terpenuhi. Tetapi
siapa yang tau takdir tuhan memang cobaan bisa datang kapan saja pada saat-saat
itu dimana sudah di penghujung masa kerja orang tua atau masa pensiun. Tidak
ada yang menyangka bahwa cobaan akan datang kapan saja dan di mana saja
kecelakaan yang tidak bisa di hindari menimpa orang tuaku. Saat itu orang tuaku
tertabrak kendaraan motor dari arah berlawanan ketika pulang untuk mencari
benih atu bibit palawija untuk meyambung kehidupan sehari hari. Orang tuaku
mengalami koma selama 4 hari di rumah sakit dokter memvonis bahwa orang tuaku
mengalami gagarotak ringan atau tremor dalam istilah medis karena mengalami
retak pada kepala serta peyumbatan darah dan pembekuan pada otak. Puji syukur atas
pertolongan Allah Swt setelah mengalami muntah darah orang tuaku sadar dari
komanya serta bisa mengingat kembali. Tetapi pada saat-saat inilah kehidupanku
di mulai roda berputar kebawah dimana saat-saat itu justru saat aku beranjak
memasuki masa masa remaja dimana masa masa yang dikatkan masa yang paling
indah. Bagamana ssat itu saya harus menjalani dengan hidup yang pas pasan
keinginan yang bersifat primerpun sulit terpenuhi apa lagi yang bersifat
sekunder. Terlebih lagi melihat bagaimana orang tua banting tulang untuk
memenuhi kehidupan sehari- hari terkadang dalam benak fikiran muncul rasa lelah
letih lesu marah capek muak putus asa semua jadi satu. Tetapi rasa semua itu
selalu terbersit hanya sesaat atau hanya saat-saat tertentu karena senyum
semnagat dan perjuangan orang tuaku yang mengalihkan rasa itu. Sampai sekarang
pun pada masa kuliah terkadfang juga tak habis pikir dengengan kehidupan di
dunia ini apakah ini memang proses hidup yang haruas dilalui untuk menuju
kehidupan yang sebenarnya atau memang ini semua sudah jalan dari tuhan atau
takdir dari tuhan. Entah lah semua ini memang sulit untuk di mengerti tetapi
saya yakin tuhan memnag sudah menulis jalan terbaik untuk umatnya walau itu
seberat apapun pasti manusia bisa melewati dan tuhan juga sudah berkata bahwa
ia akanj memberikan cobaan tidak di luar batas kemampuan manusia.
Hidup memang penuh misteri siapapun tidak akan tau
apa yang terjadi. Mungkin sebagian dari pembaca sudah megalami pahit manisnya
hidup ini. Roda itu memang berputar kadang di bawah kadang di atas. Masa
kecilku dulu penuh dengan suka tawa canda bahagia tak mengenal apa itu lika
liku kehidupan di dunia. Mungkin hampir segala kemauan hampir terpenuhi selagi
itu masih wajar. Bagaimana bisa melihat senyum merkah kedua orang tua serta
senyum semangat serta senyum ketulusan kepada anak anaknya. Meskipun tidak dari
keluarga yang bersifat glamor atau mewah semua itu sudah terpenuhi. Tetapi
siapa yang tau takdir tuhan memang cobaan bisa datang kapan saja pada saat-saat
itu dimana sudah di penghujung masa kerja orang tua atau masa pensiun. Tidak
ada yang menyangka bahwa cobaan akan datang kapan saja dan di mana saja
kecelakaan yang tidak bisa di hindari menimpa orang tuaku. Saat itu orang tuaku
tertabrak kendaraan motor dari arah berlawanan ketika pulang untuk mencari
benih atu bibit palawija untuk meyambung kehidupan sehari hari. Orang tuaku
mengalami koma selama 4 hari di rumah sakit dokter memvonis bahwa orang tuaku
mengalami gagarotak ringan atau tremor dalam istilah medis karena mengalami
retak pada kepala serta peyumbatan darah dan pembekuan pada otak. Puji syukur atas
pertolongan Allah Swt setelah mengalami muntah darah orang tuaku sadar dari
komanya serta bisa mengingat kembali. Tetapi pada saat-saat inilah kehidupanku
di mulai roda berputar kebawah dimana saat-saat itu justru saat aku beranjak
memasuki masa masa remaja dimana masa masa yang dikatkan masa yang paling
indah. Bagamana ssat itu saya harus menjalani dengan hidup yang pas pasan
keinginan yang bersifat primerpun sulit terpenuhi apa lagi yang bersifat
sekunder. Terlebih lagi melihat bagaimana orang tua banting tulang untuk
memenuhi kehidupan sehari- hari terkadang dalam benak fikiran muncul rasa lelah
letih lesu marah capek muak putus asa semua jadi satu. Tetapi rasa semua itu
selalu terbersit hanya sesaat atau hanya saat-saat tertentu karena senyum
semnagat dan perjuangan orang tuaku yang mengalihkan rasa itu. Sampai sekarang
pun pada masa kuliah terkadfang juga tak habis pikir dengengan kehidupan di
dunia ini apakah ini memang proses hidup yang haruas dilalui untuk menuju
kehidupan yang sebenarnya atau memang ini semua sudah jalan dari tuhan atau
takdir dari tuhan. Entah lah semua ini memang sulit untuk di mengerti tetapi
saya yakin tuhan memnag sudah menulis jalan terbaik untuk umatnya walau itu
seberat apapun pasti manusia bisa melewati dan tuhan juga sudah berkata bahwa
ia akanj memberikan cobaan tidak di luar batas kemampuan manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar